Senin, 30 Maret 2020

FINALIS BEST PRACTICES KEPALA SEKOLAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019


ABSTRAK*
AFWAN TARIHORAN, 2019. Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja PNS Guru Melalui Aplikasi  Penilaian di SMK Negeri 1 Marancar.
Penyusunan sasaran kerja pegawai dan perhitungan angka kreditnya  menjadi masalah dalam best practices ini. Berdasarkan data awal sampai dengan Tahun 2016 guru belum pernah mengikuti sosialisasi/ workshop/ pelatihan tentang penilaian prestasi kerja, jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Pegawai Negeri Sipil guru  dan guru yang diberi tugas tambahan mengalami kesulitan dan tidak dapat melaksanakan kewajiban  menyusun sasaran kerja pegawai dan perhitungan angka kreditnya sampai dengan Tahun 2016 sehingga penilaian prestasi kerja PNS guru dan guru yang diberi tugas tambahan di SMK Negeri 1 Marancar tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
Guna pemecahan masalah maka dilakukan best practices dengan cara penyusunan aplikasi penilaian, melaksanakan sosialisasi tentang penilaian prestasi kerja PNS, jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,  workshop penggunaan aplikasi serta menggunakan aplikasi dalam menyusun sasaran kerja pegawai dan penilaian prestasi kerja PNS guru dan guru yang diberi tugas tambahan
Hasil best practices ini adalah PNS Guru dan guru yang diberi tugas tambahan memahami penilaian prestasi kerja, jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Guru lebih mudah menyusun sasaran kerja pegawai, menghitung angka kreditnya dan meningkatkan prestasi kerja melalui aplikasi penilaian. Berdasar data hasil best practices ini menunjukkan angka kredit Tahun 2015 rata-rata  12,94, Tahun 2016 rata-rata 14,58, Tahun 2017 rata-rata 15,10 dan Tahun 2018 rata-rata 16,02. Prestasi Kerja Tahun 2015 rata-rata 82,97, Tahun 2016 rata-rata 84,34, Tahun 2017 rata-rata 85,15, dan Tahun 2018 rata-rata 85,34.
Kesimpulan best practices ini adalah PNS guru dan guru yang diberi tugas tambahan dapat penyusunan sasaran kerja pegawai, menghitung angka kreditnya setiap tahun berjalan dan meningkatkan prestasi kerja melalui aplikasi penilaian di SMK Negeri 1 Marancar. Best practices ini merekomendasikan agar kepala sekolah  melakukan pembinaan secara berkesinambudang dan peningkatan prestasi kerja. Dinas pendidikan melakukan sosialiasi penilaian prestasi kerja, jabatan fungsional guru dan angka kreditnya serta memiliki aplikasi penilaian untuk digunakan sekolah dan atau  aplikasi penilaian secara online.

*Finalis Best Practices Kepala Sekolah Tingkat Nasional  29 April – 03 Mei  2019

KENANGAN FINALIS BEST PRACTICES KEPALA SEKOLAH
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019
.
.
.
.
.
.
.
.

BEST PRACTICES PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI DAN NASIONAL TAHUN 2019


ABSTRAK*

AFWAN TARIHORAN, 2019. Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja PNS Guru Melalui Program Penilaian di SMK Negeri 1 Marancar.
Kesulitan dalam menyusun Sasaran Kerja Pegawai dan perhitungan angka kredit bagi Pegawai Negeri Sipil guru dan guru yang diberi tugas tambahan merupakan faktor rendahnya prestasi Kerja. Pemecahan masalah rendahnya prestasi kerja ini dilakukan dengan cara menyusun program penilaian; sosialisasi  penilaian prestasi kerja, jabatan fungsional guru dan angka kreditnya dan  workshop penggunaan program  penilaian prestasi kerja.
Hasil best practices ini  Pegawai Negeri Sipil Guru dan guru yang diberi tugas tambahan lebih mudah menyusun sasaran kerja pegawai, menghitung angka kreditnya dan meningkatkan prestasi kerja melalui program penilaian. Angka kredit Pegawai Negeri Sipil Guru Tahun 2015 rata-rata  12,94, Tahun 2016 rata-rata 14,58, Tahun 2017 rata-rata 15,10 dan Tahun 2018 rata-rata 16,02. Prestasi Kerja Tahun 2015 rata-rata 82,97, Tahun 2016 rata-rata 84,34, Tahun 2017 rata-rata 85,15, dan Tahun 2018 rata-rata 85,34.
Best practices ini merekomendasikan Dinas Pendidikan melakukan sosialiasi penilaian prestasi kerja, jabatan fungsional guru dan angka kreditnya serta memiliki program penilaian untuk digunakan sekolah dan atau  aplikasi penilaian secara online.

*Best Practices Kegiatan Pemilihan  Kepala Sekolah  SMK Berprestasi Tahun 2019 Tingkat  Provinsi dan Nasional

KENANGAN KEGIATAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI
TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2019
.
.
.
.

KENANGAN KEGIATAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH
BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019
.
.

.
.
.
.
.
.

BEST PRACTICES PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018


ABSTRAK*
AFWAN TARIHORAN, 2018. Upaya Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan Melalui Buletin di SMK Negeri 1 Marancar.
Menurun Jumlah siswa melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Marancar  menjadi masalah dalam best practices ini. Berdasarkan data calon siswa yang mendaftar semua di terima melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Marancar kelas X (sepuluh) tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 51 siswa, tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 42 siswa dan tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 38 siswa. Tujuan best practices ini adalah meningkatkan jumlah siswa melanjutkan pendidikan melalui buletin sekolah  di SMK Negeri 1 Marancar. Rendahnya informasi kegiatan sekolah yang diperoleh orang tua, calon siswa dan masyarakat merupakan satu faktor menurun motivasi melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Marancar.
Metode pemecahan masalah dalam best practices ini adalah melalui penelitian deskriptif dengan mengambarkan data jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan setiap tahun pelajaran. Best practices ini dilaksanakan selama 3 semester (18 bulan)  sejak semester genap tahun pelajaran 2014/2015 sampai dengan semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan menerbitkan buletin sekolah setiap bulan
Hasil yang dicapai sekolah melalui penerbitan buletin sekolah adalah meningkat jumlah siswa melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 1 Marancar. Besarnya peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Marancar kelas X (sepuluh) pada tahun pelajaran 2015/2016 adalah 76 siswa meningkat 8,57% dari tahun sebelumnya  dan tahun pelajaran 2016/2017 adalah 88 siswa meningkat 25,71% dibandingkan dengan tahun pelajara 2014/ 2015 dengan jumlah 70 siswa.
Kesimpulan best practices ini adalah buletin sekolah dapat meningkatkan  motivasi siswa melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Marancar.  Rekomendasi dari best praktices ini adalah agar setiap sekolah memiliki media informasi guna menyampaikan rencana, program dan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan kepada SMK Negeri 1 Marancar direkomensasikan agar meningkatkan media informasi buletin ini menjadi majalah atau jurnal dan membuat website sekolah yang dapat diakses masyarakat luas dengan membangun Tower Akses Internet
*Best Practices Kegiatan Pemilihan  Kepala Sekolah SMK Berprestasi Tahun 2018 Tingkat Provinsi Sumatera Utara

KENANGAN KEGIATAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI 
TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2018 
 ,
 . 
 .
.


Minggu, 29 Maret 2020

MERAIH MANISNYA IMAN

Dari Anas r.a. dari Nabi saw, bersabda: ada tiga hal yang siapa memiliki tiga hal tersebut pasti ia dapat merasakan manisnya Iman yaitu Allah dan RasulNya lebih dicintai dari pada lainya, ia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah dan membenci untuk kembali kufur setelah ia diselamatkan oleh Allah SWT (dari kufur kepada iman) sebagaimana ia membenci jika ia dilempar kedalam api neraka (HR Muslim)
Hadist di atas menuntut konsekuensi yang berat tetapi mulia. Seseorang baru akan mendapatkan/merasakan manisnya iman jika telah memiliki 3 syarat yaitu:
1.   Allah dan Rasulnya lebih dicintai dari pada yang lain.
Maksudnya  seorang mukmin mencintai Allah dan Rasulnya mengalahkan cinta dari pada yang lain. Dengan cinta yang tulus dan pemahaman terhadap iman yang benar berdasarkan ilmu akan memudahkan seseorang melakukan apa saja demi yang dicintainya. Keimanan kepada Allah dan Rasul tidak dapat dikalahkan oleh apapun baik oleh keluarga, harta, jabatan maupun yang lainnya. Kapanpun dan dimanapun jika seseorang masih mengutamakan cintanya kepada yang lain (misalnya keluarga, harta, jabatan) mustahil ia akan meraih manisnya iman.
Orang yang lebih mencintai keluarga, harta kekayaan dari pada mencintai Allah dan Rasul dan dari berjihat dijalan Allah tentu tidak akan mendapat petunjuk dari Allah. Firman Allah dalam Q.S At-Taubah/9:24:
Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Khusus mencintai harta, Azhari Ahmad Mahmud dalam kutipan pepatah hikmahnya mengatakan “manusia yang paling bakhil adalah orang yang bakhil untuk dirinya sendiri terhadap sesuatu yang di dalamnya terdapat kebahagiaan (kabaikan) dan manusia yang paling anianya adalah orang yang menganianya dirinya sendidri dengan bermaksiat kepada Allah SWT karena orang yang bermaksiat berarti mencelakakan dirinya sendiri”.
Dari uraian di atas  jelas bagi kita bahwa mencintai Allah dan Rasulnya merupakan suatu keharusan jika memang ingin meraih manisnya iman, kapan dan dimanapun kita berada. Bukan berarti pula tidak dibolehkan mencintai keluarga, harta  tetapi kecintaan tersebut  di dasarkan atas cinta kepada Allah. Jangan sampai karena cinta anak-anak, harta tersebut menyebabkan kita lalai dalam mengingat Allah.  (QS. Al-Munafiqun:9)
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.
2.   Mencintai  karena Allah
Maksudnya cinta seseorang atau tidak mencintai seseorang hanya karena Allah SWT. Cinta seorang mukmin harus dilandasi oleh kesamaan aqidah. Cinta kasih yang dilandasi oleh dasar aqidah  itulah cinta yang sebenarnya. Cinta kasih yang akan melahirkan perbuatan-perbuatan diantara sesama mereka  dan diridhai oleh Allah SWt. Karena sesama muslim adalah bersaudara yang tidak boleh saling menyakiti dan saling menghina, tetapi saling menolong atas dasar kebaikan dan taqwa kepada Allah SWT.
..dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah/5:2)
Dalam suatu riwayat yang datang dari Abu Hurairah r.a berkata: bahwa Rasulullah bersabda “sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah SWT ada sekelompok orang yang bukan para Nabi dan Syuhada tetapi membuat iri para nabi dan syuhada pada hari kiamat karena kedudukanya disisi Allah”. Salah seorang sahabat berkata, wahai Rasulullah beritahukan kepada kami siapa mereka itu? Rasulullah menjawab “mereka adalah suatu kaum yang saling mencintai karena Allah, padahal tidak diikat oleh hubungan persaudaraan dan tidak karena harta yang saling mereka berikan.
Demikianlah cinta seorang mukmin kepada saudaranya, mereka saling mencintai bukan karena hubungan keluarga atau karena harta tetapi hubungan terjalin hanya karena Allah SWT semata. Dalam hadist yang diriwayatkan Muslim Rasulullah mengambarkan hubungan tersebut bagaikan satu tubuh:
Perumpamaan kaum mukmin dalam saling mengasihi, saling menyanyangi dan saling lemah lembut diantara mereka seperti perumpamaan satu tubuh, tatkala satu tubuh merasa sakit, maka anggota tubuh yang lain akan merasakan pula dengan tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)
3.   Benci kembali kepada kekufuran
Maksudnya seseorang yang telah diselamatkan Allah dengan iman benci kembali kufur, karena iman merupakan cahaya yang menerangi manusia kejalan yang lurus, yang mengantarkan manusia kepada kebahagiaan yang penuh nikmat dan tidak membosankan yaitu syorga Allah SWT.
Iman dan kufur adalah dua hal yang saling bertentangan. Iman membimbing manusia menunju kebahagian sedangkan kufur mengajak manusia untuk sesat dan terancam siksa. Kesesatan akibat kekufuran adalah sesuatu yang dibenci dan dijauhi oleh orang-orang yang berakal dan memahami agama. Allah SWT menegaskan bahwa hanya orang yang beriman dan beramal shaleh yang akan mendapatkankan keberuntungan, sebaliknya orang yang tidak beriman akan tergolong kepada orang yang merugi.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr: 1-3)
Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang mempertaruhkan jiwanya untuk mempertahankan iman, meskipun harus mendapatkan siksa dan cobaan dalam kehidupan. Kebencian mereka untuk kembali kufur seperti kebencian mereka jika dilemparkan kedalam api neraka. (Af)

Sabtu, 28 Maret 2020

SMKN1 MARANCAR LAKSANAKAN UJIAN SEKOLAH DARING


SMK Negeri 1 Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan semula merencanakan  pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Kertas dan Pensil (USKP) dari tanggal 23 Maret s.d 01 April 2020 sesuai surat kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 800/ 409/ Subbag.Umum/I/2020 hal Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Uji Komptensi Keahlian (UKK) tahun pelajaran 2019/2020 tanggal 24 Januari 2020. Seluruh persiapan mulai penyiapan ruangan, penggandaan soal, lembar jawaban dan persiapan lainnya sampai dengan persiapan pelaksanaan korektor sudah selesai dipersiapkan secara baik. Namun pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Kertas dan Pensil ini tidak dapat dilakukan dengan diterbitkannya Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 421.3/ 2681/ Subbag.Umum/III/2020 tanggal 20 Maret 2020 yang ditindaklanjuti oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidimpuan dengan surat Nomor 420/ 459/ Kasubbag-TU/2020 hal Pencegahan Perkembangan dan Penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19) tanggal 20 Maret 2020
Kepala SMK Negeri 1 Marancar Afwan Tarihoran, M.Pd. setelah mencermati maksud surat sebagaimana tersebut di atas, khususnya pada poin (4) bahwa tanggal 23-28 Maret 2020 Satuan Pendidikan tidak diperkenankan melaksanakan Ujian Sekolah dalam ruang kelas (dengan sistem konvensional) maka SMK Negeri 1 Marancar menyepakati dan menetapkan melaksanakan Ujian sekolah secara Daring WA Group sesuai bunyi poin (3) yang menyatakan bahwa apabila US (Ujian Sekolah) sebagaimana dimaksud pada poin (2) belum selesai pada hari sabtu 21 Maret 2020 maka ujian sekolah dilaksanakan dengan system penugasan atau daring seperti WA Grouf, Geogle Meet Classroom, Schoology (Daring/ Online) dan harus selesai selambat-lambatnya pada hari sabtu tanggal 28 Maret 2020.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Jamnas Harahap, S.P. menjelaskan bahwa pelaksanaan Ujian Sekolah secara Daring WA Group dapat lebih mudah dilaksanakan karena sebelumnya di SMK Negeri 1 Marancar telah terbentuk Grouf – grouf WA, seperti WA Grouf OSIS, WA Grouf Pramuka, WA Gruf UKS, WA Grouf Kelas, WA Grouf PKL dan grouf lainnya. Ujian Sekolah dilaksanakanselama 4 (empat)  hari sejak tanggal 23 – 27 Maret 2020 yang setiap harinya dari 4 Mata Pelajaran.  Setiap mata pelajaran dilaksanakan dengan 3 (tiga) tahapan yaitu 1) Penerimaan soal; 2) Menjawab soal ; dan 3) mengirimkan Lembar Jawaban yang secara teknis telah diatur pada Surat Kepala SMK Negeri 1 Marancar Nomor 420/235/SMKN1/2020 Hal Pelaksanaan Ujian Sekolah Tanggal 21 Maret 2020. Demikian juga halnya dengan  korektor pengawas ruang ujian sekolah secara Daring telah juga diatur, guru dan siswa tinggal melaksanakan sesuai jadwal pelajaran yang telah ditentukan, ungkapnya.
Selanjutnya Afwan Tarihoran, M.Pd. Kepala SMK Negeri 1 Marancar menjelaskan bahwa pelaksanaan Ujian Sekolah Online/ Daring ini kita sampaikan dan sosialiasikan kepada orangtua/ wali siswa melalui  WA Grouf siswa yang ada dan media yang tersedia sosial lainnya sesuai surat Nomor 420/236/SMKN1/ 2020 hal pelaksanaan ujian sekolah melalui daring WA grouf tanggal 21 Maret 2020. Akhirnya Afwan Tarihoran, M.Pd. mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, pengawas ruang, korektor, komite sekolah, orangtua/ wali siswa atas kerjasama yang baik sehingga Ujian Sekolah Online/ Daring untuk yang pertama kali di SMK Negeri 1 Marancar  ini dapat terlaksana dengan baik. Tentunya disadari masih banyak kekurangan disana sini, misalnya akses jaringan interner, sarana dan prasarana seperti HP Anroid, Notebook maupun sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengunakan TIK, motivasi dan kehadiran siswa dalam mengikuti ujian sekolah melalui daring dan lainnya.    

PEMBELAJARAN DARING DI SMK NEGERI 1 MARANCAR


SMK Negeri 1 Marancar laksanakan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19). Pembelajaran Daring ini dalam rangka menindaklanjuti Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 hal Pembelajaran Secara Daring dan Bekerja dari Rumah Dalam Rangka Pencegahan Corona Virus Deasea (COVID-19) tanggal 17 Maret 2020,   Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara Nomor 440/ 2666/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Virus Desease (COVID-19) di Sumatera Utara tanggal 17 Maret 2020 serta Surat Edaran Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 421.3/ 2590/ Subbag.Umum/III/2020 hal Surat Edaran tanggal 17 Maret 2020 memberitahukan antara lain disepakati untuk belajar di mandiri di rumah masing-masing melalui metode belajar jarak jauh bagi siswa kelas X dan XI SMA, SMK dan SLB Negeri/ Swasta.
Kepala SMK Negeri 1 Marancar Afwan Tarihoran, M.Pd. menyampaikan bahwa rangka menindaklanjuti pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) atau Pembelajaran Jarak Jauh ini, SMK Negeri 1 Marancar berupaya sesuai dengan kemampuan dan sarana prasarana sekolah,  guru dan siswa yang ada. Kita ketahui bahwa belum semua siswa memiliki Handphon Anroid, Laptop, Notebook demikian juga akses jaringan internet masih sulit didapat sesuai domisili/ tempat tinggal siswa dan harus mencari tempat tertentu yang ada jaringan internetnya (26/03/2020)
SMK Negeri 1 Marancar melaksanakan pembelajaran Daring/ Jarak Jauh melalui WhatsApp (WA) Grouf Mata Pelajaran. Setiap guru membentuk WA Grouf Mata Pelajaran sesuai mata pelajaran yang diampunya. Hal ini sesuai dengan Surat Kepala SMK Negeri 1 Marancar Nomor 420/231/SMKN1/2020 hal Pembelajaran Online/ Daring tanggal 18 Maret 2020 pada point 3.a menyebutkan Pembelajaran dapat dilakukan melalui belajar On-line/ Daring, dengan mengunakan WA Grouf mata pelajaran, E-mail,  Grouf Telegram mata pelajaran, rumah belajar, ruang guru dan atau jenis pembelajaran online lainnya.

               Lebih lanjut Kepala SMK Negeri 1 Marancar Afwan Tarihoran, M.Pd. menjelaskan bahwa melalui WA Grouf Mata Pelajaran dan WA Grouf lain seperti WA Grouf OSIS, WA Grouf Pramuka, WA Grouf PKL, WA Grouf UKS telah disosialisasikan kepada orang tua/ wali siswa hal pembelajaran Daring/ Online ini dengan surat Nomor 420/ 238/SMKN1/2020 hal pelaksanaan pembelajaran. Teknis pelaksanaan pembelajaran Daring melalui WA Grouf Mata Pelajaran mencakup langkah-langkah pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup telah juga keluarkan surat Nomor 420/237/SMKN1/2020 hal pelaksanaan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring). Dengan harapan pelaksanaan  pembelajaran bisa dilaksanakan guru dengan baik. Selanjutnya Afwan Tarihoran, M.Pd. berharap bahwa Pembelajaran Daring ini hendaknya jangan hanya karena adanya penyebaran Covid-19 tetapi tetap dilaksanakan walaupun sudah dilaksanakan pembelajaran tatap muka, paling tidak sebagai tambahan atau pengayaan dalam pembelajaran dan komunikasi, silaturrahim guru dan siswa tetap terjalin dengan indah. (Af).


Rabu, 25 Maret 2020

MANAJEMEN KONFLIK


 A.    Pendahuluan
Majemen konflik pada bahasan ini merupakan manajemen konflik dalam organisasi. Menurut J Winardi: Organisasi merupakan sebuah kesatuan sosial yang dikoordinasi secara sadar  yang terdiri dari dua orang atau lebih guna mencapai tujuan bersama. Organisasi dicirikan oleh perilaku yang diarahkan kepada pencapaian tujuan. Organisasi mencapai tujuan dan sasaran secara lebih efesien dan efektif melalui kegiatan terpadu sejumlah individu dan kelompok[1]. Dalam mencapai tujuan bersama sering terjadi konflik yang sering menjadi masalah serius dalam organisasi. Konflik dapat menciptakan kondisi yang kacau yang membuat anggota organisasi tidak dapat bekerja bersama. Dipihak lain konflik mempunyai sisi positif yang menimbulkan kekuatan sehingga  anggota organisasi dapat bekerja secara efektif . Oleh karena itu konflik perlu dikelola sehingga dapat menguntungkan bagi organisasi.
Sebelum menjelaskan “Management Konflik”  perlu penyamaan persepsi tentang pengertian konflik. Stephen P. Robbins mendefenisikan konflik adalah proses yang ketika satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif  sesuatu yang menjadi kepedulian pihak pertama[2]. Definisi ini menjelaskan bahwa titik tertentu pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung, terjadi interaksi ”bersilangan” dapat menjadi konflik antar pihak. Merurut Rivai dan Murni  bahwa pada dasarnya konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang oleh, atau akan berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai sesuatu hal yang oleh pihak pertama dianggap tidak penting[3]. Dengan demikian konflik memiliki rentang tingkat konflik dari tindakan yang terbuka dan penuh kekerasan sampai pada bentuk halus ketidaksepakatan.
B.     Pandangan Tentang Konflik
Banyak pemikiran bahwa konflik harus dihindari dan ada pula yang menyatakan bahwa konflik adalah hasil yang wajar dan tidak terelakkan dan tidak perlu dianggap buruk melainkan menjadi kekuatan positif dalam menetapkan kinerja kelompok. Perspektif baru bahwa konflik mutlak diperlukan agar kelompok atau organisasi bekerja secara efektif. Ketiga pandangan ini dijelaskan Stephen P. Robbins sebagai berikut:
1.      Pandangan Tradisional
Pandangan ini menganggap bahwa semua konflik itu buruk. Konflik dipandang secara negatif dan disinonimkan dengan kekerasan, pengrusakan dan irrasionalitas. Berdasarkan defenisi ini  konflik memiliki sifat dasar merugikan dan harus dihindari.
2.      Pandangan Hubungan Manusia
Pandangan hubungan manusia  mengemukakan bahwa konflik adalah hasil yang wajar/ alamiah dan tidak terhindarkan dalam setiap kelompok/organisasi dan tidak perlu dianggap buruk, melainkan sebaliknya berpotensi menjadi kekuatan positif dalam menetapkan kinerja kelompok.
3.      Pandangan Interaksionis
Perspektif ketiga mengemukakan bahwa konflik tidak hanya dapat menjadi kekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat diperlukan agar kelompok  berkinerja secara efektif. Pendekatan ini mendorong konflik atas dasar bahwa kelompok yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cendrung menjadi statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi[4].
Oleh karena itu untuk mengatakan konflik itu seluruhnya baik atau buruk tidaklah tepat. Apakah konflik itu baik atau buruk tergantung pada tipe konflik. Beberapa konflik mendukung sasaran kelompok dan memperbaiki kinerja organisasi, inilah bentuk konflik yang konstruktif atau fungsional. Disamping itu ada konflik yang merintangi kinerja kelompok disebut konflik yang destruktif atau disfungsional. Apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sangat tergantung kepada jenis konflik.
Ada 3  jenis konflik yaitu tugas, hubungan dan proses.  Konflik tugas, menghubungkan isi dan sasaran kerja. Konflik hubungan, berfokus pada hubungan antar pribadi. Konflik proses, berhubungan dengan cara melakukan pekerjaan.
Kajian-kajian para ahli menunjukkan bahwa konflik hubungan yang tinggi hampir selalu disfungsional. Hal ini karena pengesekan dan permusuhan antar pribadi akan meningkatkan ketidak-serasian kepribadian dan menurunkan rasa saling pengertian sehingga menghambat penyelesaian tugas-tugas organisasi.
Disisi lain konflik tugas dan konflik proses yang rendah sampai sedang bersifat fungsional. Pertanyaan adalah siapa yang harus melakukan apa? Jika pertanyaan ini menciptakan ketidakpastian tentang peran dan tugas, meningkatkan waktu penyelesaian tugas dan hasilnya maka para anggota akan bekerja dengan tujuan-silang (tidak menentu). Hal ini juga dapat bersifat disfungsional. Konflik tugas yang rendah sampai dengan sedang secara konsisten menunjukkan danpak positif pada kinerja kelompok/ organisasi karena konflik itu akan merangsang diskusi tentang gagasan-gagasan yang membantu kelompok berkinerja lebih baik.
Konflik bersifat fungsional/ konstruktif bila konflik itu memperbaiki kualitas keputusan, merangsang kreativitas dan inovasi, mendorong perhatian dan keingintahuan di kalangan anggota kelompok, menjadi saluran yang merupakan sarana penyampaian masalah dan peredaan ketegangan dan memupuk lingkungan evaluasi diri serta perubahan.
C.    Manajemen Konflik
Jika konflik bersifat disfungsional, apa yang dapat dilakukan untuk meredakannya? Atau sebaliknya pilihan-pilihan apa yang ada jika konflik terlalu rendah (menciptakan konflik)?  Hal ini membawa kita pada persoalan managemet konflik.
Di atas telah diuraikan tentang konflik, selanjutnya untuk memehami management konflik ini dikutip pendapat Dachnel Kamars tentang manajemen yaitu usaha memanfaatkan berbagai sumber yang bersifat fisik dan non fisik untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan atau masalah dengan baik[5]. Dari pengertian ini dapat kita pahami bahwa manajemen konflik merupakan usaha untuk memanfaatkan konflik dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Management konflik merupakan bahasan bagaimana mengelola konflik dengan baik sehingga konflik tersebut bersifat konstruktif.
Jenis konflik hubungan atau permusuhan antara pribadi dalam suatu organisasi perlu segera diselesaikan karena akan berakibat tidak baik (destruktif) terhadap organisasi. Konflik tugas rendah dan sedang perlu dikelola (maneg) dengan baik sehingga jangan sampai menimbulkan ketidakpastian tentang peran dan tugas dari masing-masing anggota. Jika konflik tugas ini tinggi maka anggota organisasi akan bekerja tidak menentu dan merugikan organisasi. Demikian pula hal dengan konflik proses yang berkaitan dengan bagaimana cara melakukan suatu pekerjaan. Jika komflik ini tinggi dan menyebabkan anggota bekerja tidak menentu atau tidak ada kepastian tugas (deskripsi tugas) akan berakibat destruktif (disfungsional) bagi organisasi. Konflik proses rendah dan sedang akan merangsang munculnya ide-ide atau diskusi agar anggota bekerja dengan lebih baik.
Guna dapat mengelola konflik sehingga bersifat menguntungkan bagi organisasi maka perlu memahami beberapa hal yang menyebabkan konflik, teknik memecahkan konflik dan bagaimana merangsang konflik. Pemahaman yang mendalam tentang konflik akan dapat mengelola konflik yang menguntungkan bagi organisasi dan menghindari berbagai konflik yang merugikan bagi organisasi.
a. Penyebab Timbulnya Konflik
Terdapat beberapa faktor penyebab konflik. Pada uraian ini akan dijelaskan beberapa faktor sebagai mana dikemukanan Rivai dan Murni  yaitu: adanya saling ketergantungan, perbedaan tujuan dan prioritas, faktor birokrasi (lini-staf), kriteria penilaian prestasi yang tidak tepat, dan persaingan atas sumber daya yang langka[6].
1)      Saling Ketergantungan
Masing-masing subunit atau kelompok dalam organisasi mengembangkan suatu keinginan untuk memperoleh otonomi dan mulai mengejar tujuan dan kepentingannya masing-masing. Adanya saling ketergantungan aktivitas dari subunit menginginkan adanya otonomi, menyebabkan terjadinya konflik dalam organisasi.
2)      Perbedaan tujuan dan Prioritas
Perbedaan orientasi dari masing-masing subunit/kelompok mempengaruhi cara dari masing-masing subunit mengejar tujuannya dan sering kali dari tujuan masing-masing subunit  tersebut saling bertentangan yang menyebakan terjadinya konflik.
3)      Faktor Birokrasi (Lini-staf)
Faktor birokrasi merupakan konflik antara fungsi atau wewenang garis dan staf. Fungsi atau wewenang garis adalah keterlibatan secara langsung dalam menghasilkan keluaran organisasi. Manajer/Pemimpin lini berwewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkup bidang fungsionalnya. Dalam beberapa organisasi orang-orang yang berada dalam fungsi lini menganggap dirinya sebagai sumber organisasi  yang menentukan dan orang yang berada pada fungsi staf sebagai pemain nomor dua. Tindakan seperti ini menimbulkan adanya konflik dalam organisasi
4)      Kriteria Penilaian Prestasi Yang Saling Bertentangan
Kadang kala konflik dalam organisasi tidak disebabkan karena tujuan yang saling bertentangan tetapi cara organisasi dalam menilai prestasi yang dikaitkan dengan perolehan imbalan. Oleh karena itu dalam suatu organisasi perlu ditentukan kriteria penilai prestasi (standar penilaian) sehingga tidak membawa kepada konflik yang destruktif (buruk).
5)      Persaingan Terhadap Sumber daya Yang Langka
Persaingan dalam memperebutkan sumber daya tidak akan menimbulkan konflik manakala sumber daya yang tersedia berlimpah sehingga masing-masing sub unit dalam organisasi dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi ketika sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dari masing-masing subunit dalam organisasi, maka masing-masing sub unit berupaya untuk mendapatkan porsi sumber daya yang langka tersebut lebih besar dari yang lainnya maka konflik mulai muncul. Sumber daya yang paling sering menimbulkan konflik adalah sumber daya keuangan, karena sumber daya tersebut pada sebagian organisasi merupakan sumber daya yang langka.

b.   Teknik Pemecahan Konflik
1)   Pemecahan masalah; pertemuan tatap muka pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkannya melalui pembahasan terbuka
2)   Sasaran atasan; menciptakatan sasaran bersama yang tidak dapat dicapai tanpa kerjasama masing-masing pihak yang berkonflik
3)   Perluasan Sumberdaya; bila konflik disebabkan oleh kelangkaan sumberdaya misalnya, uang, kesempatan promosi, perluasan kantor, dll.
4)   Penghindaran; menarik diri atau menekan konflik
5)   Penghalusan; mengabaikan arti perbedaan sembari menekan kepentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik
6)   Kompromi; setiap pihak yang berkonflik mengorbankan sesuatu yang berharga
7)   Komando Otoritatif; manajer/pemimpin menggunakan otoritas formal untuk menyelesaikan konflik dan kemudian mengkomunikasikan keinginannya ke pihak-pihak yang terlibat
8)   Mengubah Variabel Struktur; mengubah struktur organisasi dan pola struktur interaksi pihak-pihak yang berkonflik melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinasi dan lainnya[7]
c.    Teknik Perangsangan Konflik
1)        Komunikasi; mengunakan pesan-pesan yang bermakna ganda atau mengancam untuk meningkatkan tingkat konflik
2)        Memasukkan orang luar; menambahkan anggota yang berlatar belakang, nilai, sikap yang berbeda dari anggota-anggota yang ada kedalam kelompok/organisasi
3)        Restrukturisasi organisasi; mengatur ulang kelompok-kelompok kerja, mengubah tatanan dan peraturan, meningkatkan rasa saling ketergantungan dan mengubah struktur.
4)        Mengangkat oposisi; menunjuk penggirik untuk dengan sengaja menentang pendirian mayoritas yang dipegang oleh kelompok/organisasi[8]
D.    Penutup
Banyak orang secara serta merta menganggap bahwa konflik terkait dengan penurunan kinerja kelompok dan organisasi. Dari penjelasan di atas asumsi itu belum tentu benar. Konflik dapat bersifat konstruktif maupun destruktif terhadap fungsi kelompok atau organisasi. Untuk itu diperlukan management konflik sehingga tingkat konflik tetap optimal. Tingkat konflik yang optimal jika terdapat cukup konflik untuk mencegah kemacetan, merangsang kreativitas, memungkinkan pelepasan ketegangan, dan memprakarsai benih-benih perubahan.
Tingkat konflik yang tidak memadai atau berlebihan dapat merintangi efektivitas kelompok atau organisasi, yang berakibat kekurangpuasan anggota, meningkatkan ketidakhadiran anggota dalam kegiatan dan pengunduran diri anggota dari suatu organisasi.


[1] J. Winardi, Pemikiran Sistemik Dalam Organisasi dan Manajemen, Raja Grafindo Persada, 2007. Jakarta, hal  161
[2] Stephen P Robbins, Perilaku Organisasi, Indeks, 2007. Jakarta hal 546
[3] Veithzal Rivai dan  Selviana Murni, Education Manajement, Raja Grafindo Persada, 2009. Jakarta hal 805
[4] Stephen P Robbins, op.cit. hal 256-257
[5] M. Dachnel Kamars, Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek, Univesitas Putra Indonesia Press, 2005.
   Padang hal  24
[6] Veithzal Rivai dan  Selviana Murni, op.cit hal 808
[7] Stephen P Robbins, op.cit.  hal 557
[8] Stephen P Robbins, ibid.

LIBURAN DAN CUTI TAHUNAN GURU PNS ?

oleh Afwan Tarihoran, M.Pd. A.         Pendahuluan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 menyebutkan: Guru...