ABSTRAK
AFWAN TARIHORAN, Hubungan Motivasi Kerja Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Dalam Proses
Pembelajaran. 2018.
Penelitian ini guna mengetahui hubungan motivasi kerja kepala sekolah dengan
kinerja guru dalam proses pembelajaran dan besarnya
kontribusi motivasi kerja kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran
Penelitian
ini dilakukan di SMK Negeri 1 Marancar kepada seluruh guru berjumlah 26 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional.
Pengujian hipotesis digunakan teknik analisis data korelasi sederhana dan
koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi
kerja kepala sekolah dengan kinerja guru dalam proses
pembelajaran
di SMK Negeri 1 Marancar dengan koefisien
korelasi sebesar 0,7260 dan kontribusi motivasi kerja kepala sekolah
terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan koefisien determinasi R2=0,72602= 0,5271.
Dengan dimikian motivasi kerja kepala sekolah berpengaruh sebesar 52,71%
terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa semakin tinggi motivasi kerja kepala sekolah
maka semakin meningkat kinerja guru dalam proses pembelajaran. Tindak lanjut
penelitian ini, dalam rangka pengembangan profesi dan pelaksanaan tugas maka
kepala sekolah melaksanakan supervisi pembelajaran. Disarankan dalam upaya meningkatkan kinerja guru dalam proses
pembelajaran perlu ditingkatkan motivasi kerja kepala
sekolah
Kata Kunci: Kinerja Guru, Motivasi Kerja, Kepala Sekolah.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN PENELITIAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka ditarik kesimpulan:
1. Motivasi kerja kepala sekolah mempunyai hubungan yang positif dengan
kinerja guru dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Marancar.
Hal ini ditunjukkan koefisien korelasi sebesar r = 0,7260. Kuatnya
hubungan motivasi kerja kepala sekolah dengan kinerja guru dalam proses
pembelajaran berbeda berdasarkan status guru dan jenis kelamin. Koefisien
korelasi (r) status guru PNS 0,5348 guru
Non PNS 0,8545 dan kefisien korelasi
(r) jenis kelamin laki-laki 0,5290 jenis
kelamin perempuan 0,8168
2. Motivasi
Kerja Kepala sekolah berkontribusi positip terhadap kinerja guru dalam proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Marancar. Besarnya kontribusi motivasi
kerja kepala sekolah ditunjukkan dengan koefisien determinasi R2
= 0,72602 = 0,5271. Hal ini
berarti 52,71% kinerja guru dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Marancar
dipengaruhi oleh motivasi kerja kepala sekolah. Besarnya kontribusi atau
pengaruh motivasi kerja kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses
pembelajaran berbeda berdasarkan status guru dan jenis kelamin. Pengaruh
motivasi kerja kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran
bagi guru status PNS 28,60% guru status Non PNS 73,02% dan guru jenis kelamin
laki-laki 27,98% guru jenis kelamin perempuan 66,72%
B.
Implikasi
Hasil penelitian ini menenyimpulkan bahwa variabel bebas motivasi
kerja kepala sekolah menunjukkan hubungan dan kontribusi positip dalam menjelaskan kinerja guru dalam proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Marancar. Data hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru status PNS dan jenis kelamin laki-laki lebih
rendah hubungan dan pengaruh motivasi kerja kepala sekolah terhadap kinerja
guru dalam proses pembelajaran. Implikasi dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan positip motivasi kerja kepala sekolah dengan kinerja guru
dalam proses pembelajaran, berimplikasi pada semakin tinggi motivasi kerja
kepala sekolah maka semakin meningkat kinerja guru dalam proses pembelajaran. Guna
meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
meningkatkan motivasi kerja kepala sekolah. Motivasi kerja kepala sekolah dapat
ditingkat melalui pelatihan- pelatihan dan pemberian penghargaan atas prestasi
yang dicapai.
2.
Motivasi kerja kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran. Data hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa guru status PNS lebih rendah dibandingkan
dengan guru status non PNS, guru jenis kelamin laki-laki lebih rendah dibandingkan
dengan perempuan. Hasil penelitian ini berimplikasi pada perlunya supervisi
yang lebih kepada guru status PNS dan jenis kelamin laki-laki. Supervisi dilakukan
guna mengembangkan profesi dan melaksanakan beban kerja kepala sekolah
sepenuhnya melaksanakan tugas manajerial, pengembangan kewirausahan dan
supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
C.
Saran-Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian maka dikemukan
beberapa saran sebagai berikut :
1.
Kepada kepala sekolah disarankan selalu berupaya meningkatkan motivasi kerja guna meningkatkan
kinerja guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang
baik diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di SMK Negeri 1
Marancar
2.
Kepada para guru disarankan
agar selalu berupaya meningkatkan kinerjanya dalam proses pembelajaran sejak
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melakukan
penilaian sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Guru diharapkan menyusun
sendiri atau
melalui MGMP rencana pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
3.
Kepada Kepala Dinas Pendidikan diharapkan melakukan pelatihan guna meningkatkan motivasi kerja kepala sekolah secara rutin dan berjenjang sehingga kepala sekolah
benar-benar memahami tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah.
4. Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji faktor-faktor lain yang
berhubungan (berpengaruh) terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran baik sehingga kinerja guru dapat ditingkatkan yang akhirnya akan meningkatkan
kualitas pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar